Menurut cerita tutur dari tetua masyarakat, sejarah Desa Ketanggungan telah berlangsung setidaknya sejak zaman penjajahan kira-kira tahun 1905. Karena Terbukti menurut cerita tokoh masyarakat bahwa saat itu sudah ada pemerintah. Dikepalai seorang yang bernama Bapak Kalyubi sampai tahun 1925. Desa Ketanggungan sejak dulu merupakan suatu desa yang menjadi inspirasi desa-desa sekitarnya dibidang Ideologi, bidang Ekonomi, bidang Sosial dan Pendidikan serta bidang Agama Islam. Desa Ketanggungan merupakan suatu desa yang masyarakatnya memiliki Ideologis Agama Islam yang kuat sehingga sampai berdirilah suatu organisasi yang tergabung dalam berjuang mengusir penjajah (Belanda). Karena pada tahun 1925 sampai menjelang Kemerdekaan Indonesia sudah berdiri Ormas Salsabillah sampai Darul Islam yang dipimpin oleh Bapak Harun. Sehingga tak heran Desa Ketanggungan saat itu ada Dua Kubu Pemerintahan yaitu Pemerintah yang dipimpin Bapak Kalyubi yang Formal dan Pemerintahan yang dipimpin Bapak Harun yang Berideologi Islam (DI/TII). Ini dapat dibuktikan dengan sejarah yang tergambar dalam relief Monumen GBN Slawi. Ada dua pedukuhan di Desa Ketanggungan yaitu Pedukuhan Ketitang dan Pedukuhan Dukuhmalang.
Setelah Kemerdekaan Indonesia Desa Ketanggungan menjadi Desa yang masuk wilayah Kawedanan Adiwerna Kecamatan Dukuhturi Kabupaten Tegal sampai sekarang. Tahun 1950 sampai tahun 1985 Desa Ketanggungan merupakan suatu desa yang makmur dari segi pertanian karena memiliki sawah irigasi teknis terutama pertanian padi dan tanaman bawang merah. Dan tanah pekarangan yang banyak ditumbuhi pohon – pohon besar yang terkenal dengan sawah jati sehingga tak heran jaman perjuangan sebagai tempat persembunyian dan pusat kegiatan DI/TII setingkat Kabupaten.
Setelah perang kemerdekaan berakhir, atas dukungan Camat Dukuhturi, kemudian untuk memiliki desa otonom maka digelar pesta Demokrasi untuk memilih Kepala Desa Ketanggungan tahun 1951 sampai tahun 1957. Kemudian terpilih Bapak Bunyamin sebagai Kepala Desa (Bekel) Desa Ketanggungan Kecamatan Dukuhturi Kabupaten Tegal.
Desa Ketanggungan, lama – kelamaan menjadi Desa yang berkembang ramai. Apalagi dengan adanya pendatang yang ingin menetap dan tinggal di Desa Ketanggungan. Desa Ketanggungan pantas menjadi Desa yang berkembang karena memiliki potensi alam yang baik dan memiliki sawah Irigasi teknis Desa Ketanggungan menjadi Desa Ketanggungan menjadi subur. Kesejahteraan rakyat meningkat, dapat dilihat dari rumah – rumah warga yang dibuat dari beton dan telah memenuhi standar kesehatan dan keindahan. Kemudian Desa Ketanggungan yang dulu menjadi andalan pertanian mulai tahun 1985 berubah total karena banyak masyarakat yang berusaha menjadi Pedagang warteg ke Jakarta. Desa Ketanggungan yang dulu ramai banyak melakukan kegiatan usaha di desa kini tinggal kenangan. Akibat dari Urbanisasi ke Jakarta banyak rumah – rumah warga yang kosong ditinggal pemiliknya hanya untuk mencari kehidupan ekonomi dalam merubah nasibnya. Namun semuanya sampai saat ini tidak merubah perilaku dan sikap penduduk Desa Ketanggungan dalam bidang Persatuan dan Kesatuan, Ideologi, Religi, Sosial dan Budaya. Sedang Sosial Ekonomi Desa Ketanggungan menjadi lebih Maju bai segi fisik maupun spiritual, ini terbukti banyak muncul sarana prasarana penduduk sudah sebagian terpenuhi ukuran kehidupan masyarakat pedesaan. Sedang segi spiritual Desa Ketanggungan merupakan suatu desa yang agamis. Desa Ketanggungan juga terkenal masyarakat yang berperilaku suka tolong menolong yang mengacu pada kegiatan keagamaan terutama bentuk zakat fitrah dan zakat mal sehingga Desa Ketanggungan menjadi studi banding tingkat Nasional pada tahun 2000 oleh Departmen Agama.
